“Ada hubungan
apa kalian sebelumnya? Setiap kali kalian bertemu, tingkah laku kalian selalu
saja mendadak sangat konyol,” tanyanya si wanita cantik rupawan sambil
menyeruput secangkir expresso coffee miliknya.
Sejenak
pertanyaan si wanita cantik itu membuat lelaki berlesung pipi dihadapannya
terdiam dan membeku. Ia tak tahu harus menjawab dalam bentuk kalimat seperti
apa. Pikirannya campur aduk. Keringat membanjiri kepalanya. Tangannya bergetar.
Kakinya berketukan tak jelas dengan lantai berlapis kayu. Seakan-akan ia ingin lari
dari meja itu demi menghindari pertanyaan yang baru saja dilontarkan temannya.
“Apa? Apa yang
kamu maksud, Alice? Aku sama sekali tidak mengerti. Sungguh,” akhirnya lelaki
itu mampu mengucapkan kalimat yang tidak terlalu panjang namun sedikit
mengurangi rasa gugup yang mengganggunya. Walaupun ia tahu hal itu tidak begitu
ampuh untuk mengalihkan pembicaraan..
“Tak usah
mengelak, Seῆor. Sejak aku tahu
ternyata kalian adalah teman lama, mata kalian saling menatap satu sama lain.
Bukan tatapan biasa menurutku, kalian seperti pernah ada hubungan khusus
sebelumnya.”
“Ohhh.... Dulu
kami adalah sahabat waktu kami masih duduk di bangku SMA. Setelah kami lulus,
dia tiba-tiba saja menghilang. Aku juga tidak tahu jika ternyata dia
melanjutkan study disini. Hal itulah
yang membuatku terkejut saat bertemu dia di kantin kampus dua bulan yang lalu.”
Jelasnya si lelaki tampan.
“Aku mengerti... Tapi yang aku bingung sampai sekarang, tatapan mata kalian bukan seperti
dua orang sahabat yang lama tidak bertemu. Namun seperti ada arti lain, benar
kan?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar